
IBTTIMES.ID, MANOKWARI – Perekonomian Papua Barat mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,01 persen secara kumulatif sepanjang 2022. Meskipun tumbuh 2,01 persen, Papua Barat mesti berhati-hati karena masih ada sejumlah sektor yang belum pulih pascapandemi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat merilis, Senin (6/2/2023), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp91.291,75 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp62.518,38 miliar. Nilai ini tumbuh 1,04 persen dibandingkan triwulan sebelumnya serta tumbuh 2,01 persen lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2021 yang mengalami kontraksi sebesar 0,51 persen.
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Papua Barat sepanjang triwulan-I hingga triwulan-IV 2022 tumbuh 2,01 persen. ”Artinya, perekonomian Papua Barat selama tahun 2022 menunjukkan koreksi perbaikan kinerja jika dibandingkan tahun 2021 yang terkontraksi 0,51 persen dan tahun 2020 terkontraksi 0,76 persen,” kata Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia dalam konferensi pers yang digelar secara hybrid di Manokwari, Senin (6/2/2023).
Meskipun perekonomian Papua Barat tumbuh 2,01 persen, kata Maritje, angka itu masih lebih rendah dari nasional 5,31 persen.
Maritje menyebutkan, ada tiga lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua Barat, yaitu industri pengolahan sebanyak 26,84 persen, pertambangan dan penggalian 18,25 persen, dan konstruksi 13,50 persen.
Halaman: Pertama | 1 | 2 | 3 | Berikutnya → | Terakhir | Tampilkan lengkap